Pantai Mubrani

Mubrani adalah sebuah nama kecamatan / distrik yang baru saja terbentuk tahun 2007 berada di Kabupaten Manokwari Papua Barat, Distrik ini membawahi tujuh desa diantaranya : Desa Bawey, Atori, Arpu, Wesnembri, Bijampau, Waru dan Bariyembeker. Desa yang berhubungan langsung dengan pantai ada 4 desa yaitu Desa Bawey, Atori, Arpu dan Wesnembri. Keempat pantai ini bernama Pantai Mubrani. Masyarakat menggunakan pantai sebagai jalan untuk pergi ke kebun atau sebagai jalan menuju desa yang satu ke desa yang lain. Masyarakat nampaknya kurang peduli terhadap pelestarian penyu, ini disebabkan kurangnya informasi dan pendidikan, masyarakat bebas mengambil telur bahkan membunuh penyu jika mereka menemukannya, karena pantai sebagai jalan utama desa maka banyak sarang penyu yang diambil telurnya

Pantai ini panjangnya ± 25 km yang terbentang dari Desa Bawey hingga Desa Sarai (Distrik Sidey), pada bulan September 2006 Yayasan Penyu Laut Indonesia melakukan survey pantai pertama kali kemudian dilanjutkan kembali kunjungan yang kedua pada bulan Juni 2007, pada kunjungan yang kedua ini Yayasan Penyu Laut Indonesia mengadakan penjajakan kepada masyarakat tentang konservasi penyu di Pantai Mubrani, sebagian ada yang mendukung sebagian ada juga yang tidak, karena masyarakat belum mengetahui secara jelas, akhirnya secara perlahan-lahan masyarakat mengerti akan pentingnya konservasi penyu untuk kelangsungan hidup hewan yang hampir punah ini. Setelah itu Yayasan Penyu Laut Indonesia membuat sistem diantaranya: mengangkat staf lapangan masing-masing dua orang dari keempat desa yang berhadapan langsung dengan pantai, memasang nomor sektor, nomor sarang dan membuat pos jaga.

Penyu yang bertelur di pantai ini ada 4 jenis : penyu belimbing (Salawaku), penyu hijau (Puye), penyu sisik semu (Mambrap) dan penyu sisik (Miss) dalam bahasa lokal. Musim bertelur penyu belimbing pada bulan Maret-Mei. Masyarakat disini mempunyai kebiasaan mengkonsumsi telur penyu dan daging penyu, semua jenis penyu mereka makan, ini terbukti banyak ditemukan bekas tempurung penyu dari berbagai jenis.  Dari hasil survey pantai yang dilakukan pada awal pertama kali ada 30 bekas sarang penyu belimbing yang kondisi telur sudah diambil masyarakat.

 

Untuk menjangkau pantai ini bisa ditempuh melalui dua jalan, jalan pertama bisa ditempuh dengan mengendarai mobil Hardtop dari Manokwari hingga Desa Bawey dalam waktu 3 jam sedangkan jalan kedua bisa ditempuh dari Manokwari carter mobil sampai Desa Kaironi kemudian dilanjutkan dengan longboat dari Desa Kaironi (Distrik Sidey) sampai Desa Arpu dalam waktu 3,5 jam.

Yayasan Penyu Laut Indonesia mempunyai sembilan orang staff lapangan yang bertugas. Kami menempatkan masing-masing 2 orang disetiap pantai dan 1 orang sebagai koordinator staff yang bertugas memonitoring pantai. Sejak dilakukannya perlindungan telur di Pantai Mubrani sudah ada sebanyak 299 sarang penyu belimbing, 118 sarang penyu hijau, 78 sarang penyu sisik dan 347 sarang penyu lekang yang berhasil dilindungi sampai Desember 2010.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.